1.
Metode Oles (Smear Methods)
Adalah suatu pembuatan sediaan dengan jalan mengoles / membuat selaput (film)
dari substansi yang berupa cairan atau bukan cairan diatas gelas benda yg
bersih dan bebas lemak, untuk selanjutnya kmd difiksasi, diwarnai dan ditutup
dengan gelas penutup.
Bahan yang sering dibuat sediaan oles : darah, nanah / jaringan-jaringan
tertentu. Cara ini sangat baik untuk mempelajari : sitologi darah, sumsum
tulang merah, eksudat dari bermacam-macam jaringan yg meradang.
Contoh pembuatan sediaan oles :
- Pembuatan sediaan darah tipis
- Pembuatan sediaan oles dari jaringan
- Pembuatan sediaan darah tebal
- Pembuatan sediaan nanah yang tebal (nanah diencerkan dahulu dgn serum /
cairan lain, bila keruh, disentrifugasi, endapan diencerkan lagi, siap
dioleskan)
Prosedur Pembuatan Sediaan Oles:
Gelas benda A dibersihkan dengan menggunakan alcohol yang diteteskan pada
tissue. Tangan kiri dikibas-kibaskan dengan telapak posis telapak tangan kiri
sejajar perut selama 20 detik, lalu ujung jari tengah tagan kiri diurut selama
5 detik kemudian disterilkan dengan kapas yang dibasahi alcohol. Blood lanset
steril ditusukan pada ujung jari tengah tangan kiri, tetes darah pertama dibuang dengan cara diusapkan pada
kapas, tetes darah kedua ditempelkan pada sisi kanan jarak 1 cm gelas benda A
yang telah bebas lemak. Salah satu ujung sisi gelas benda B ditempelkan di sebelah kiri pada
tetes darah di gelas benda Adengan sudut 45o, ditarik ke sisi kanan sampai tets darah tersentuh dan melebar ke sisi gelas benda B,
lalu didorong ke sisi kiri dengan kecepatan tetap. Hasilnya akan terbentuk apusan darah/film darah. Apusan darah dikeringkan
diatas rak pewarnaan (10 menit).
Beberapa pewarnaan sediaan oles : Pewarnaan Giemsa, Pewarnaan May Grunwald
(larutan eosin-methylen blue dlm methyl alkohol), Pewarnaan Pappenheim,
Pewarnaan Wright.
2. Metode Rentang (Spread)
Adalah suatu metode pembuatan sediaan dengan cara merentangkan suatu jaringan
pada permukaan gelas benda sehingga dapat diamati dengan mikroskop.
Bahan yang dibuat jaringan yang tipis, misal : pleura, mesenterium, peritoneum,
pericardium, dsb. Dapat diamati tanpa pewarnaan / dengan pewarnaan Mallory-Acid
Fuchsin : Hematoksilin ; Azure II-Eosin.
3. Metode Pencet (Squash)
Adalah metode untuk mendapatkan suatu sediaan dengan cara memencet suatu
potongan jaringan atau suatu organisme secara keseluruhan sehingga didapatkan
suatu sediaan yang tipis yang dapat diamati dengan mikroskop.
Digunakan untuk jaringan yang sel-selnya mudah lepas, misal : lien, sumsum
tulang, tumor seluler dll. Diambil ± 1 mm. Pewarnaan yang digunakan : Larutan
Carmine.
4. Metode Supravital
Adalah metode untuk mendapatkan sediaan dari sel / jaringan yang hidup.
Zat warna : Janus Green, Neutral Red, Methylen Blue dengan konsentrasi
tertentu. Bahan : darah, epithelium mukosa mulut.
Sumber: Suntoro, S, H. 1983. Metode Pewarnaan. Bhratara Karya Aksara. Jakarta.
No comments:
Post a Comment